Rabu, 4 Julai 2012

Satu Cinta Terbaik & Terindah Part 2

         Hai Zevin Fancy,ini cerbung part 2nya.Di bagian ini aku nambahin peran pemainnya lho.Di cerita part 1nya kan pemainnya masih 3 orang tuh,Dea Zevana ama Alvin.Disini,aku nambahin Shilla sebagai musuh bebuyutannya Dea,Zevana dan Gabriel.Dan satu lagi,aku nambahin Gabriel sebagai cowoknya Dea sekaligus temen sekelasnya Zevana dan temen sebangkunya Alvin.Ya udah,daripada saya keterusan ngomong nih!Monggoh langsung dibaca aja ceritanya.


         Langkah Zevana sudah kian menjauh setelah ia meninggalkan Alvin di depan ruang Kepsek.Kini,Zevana akan berjalan menuju ke kelasnya.Ketika ia sampai di dalam kelas,ia melihat Dea
 sudah berada di dalam kelas serta duduk di bangku tempat duduknya bersebelahan dengan tempat duduk Zevana.Zevana pun langsung berjalan menghampirinya disitu.Lalu ia pun menaruh tasnya di atas meja dan duduk di bangku tempat duduknya.


           "De,bentaran amat loe dari ruangannya Bu Okky?"Kata Zevana.


           "Kan gue cuma nganterin tugas karangan yang belom gue taroh di atas mejanya Bu Okky tadi.Kemaren gue nggak sempet naroh dimejanya.Habis ruangannya udah keburu dikunci sih pas gue mahu nganterin tuh tugas di ruangannya Bu Okky kemaren,pas gue belom pulang sekolah lagi gue mahu nganterin tuh tugas di atas mejanya."Jawab Dea panjang lebar.


@Kelas XI IPA II......


           "Suasana di dalam kelas itu masih tampak sedikit riuh oleh suara-suara yang terdengar sana-sini oleh siswa-siswi yang berada di dalam kelas itu.Bahkan,di dalam kelas itu para siswa-siswi pun masih bebas melakukan aktivitas-aktivitasnya disana,ketika guru kelas mereka belum tiba datang kesana.Ada yang sedang membaca novel,ada yang sedang mengobrol dengan sesama teman sebangkunya,dll.Apalagi,di dalam kelas itu masih tampak sedikit riuh dikarnakan guru kelas mereka belom juga masuk ke dalam kelas mereka saat ini.Meskipun sejak tadi bel sekolah sudah berbunyi,namun jam pelajaran pertama mereka masih juga  belom dimulai saat ini.


           "Aduh De,mana sih nih guru?Masa jam segini tuh guru belom dateng juga sih ke kelas.Mana keberisikkan lagu gue rasanya disini!"Kata Zevana.

           "Sabar aja lah Ze.Bentar lagi juga bakalan dateng kok ke kelas."Jawab Dea nyantai.

           "Sabar sih sabar.Tapi loe lihat dong De!Loe nggak ngerasa keberisikkan apa disini,nih kelas tuh udah kayak pasar tanah abang aja tahu.Bunyi suara berisik dari mana-mana!"Gerutu Zevana.

           "Ya elah Ze,ini tuh kelas Ze bukannya pasar.Wajar dong,kalo guru belom dateng ke kelas mereka bisa keluar suara bebas ngobrol ama siapa aja disini."Kata Dea.

           "Ih!Dea ah!"Zevana melongos.

           "Udah deh,nggak usah bawel.Tuh,guru kelas kita udah dateng kesini."Kata Dea sambil mengalihkan pandangannya melihat guru kelas mereka telah datang memasuki kelas itu.

           "Selamat pagi anak-anak."Sapa dari seorang guru kelas mereka.Setelah guru itu masuk ke dalam kelas itu,semua murid-murid di dalam kelas itu pun mendengar serta menoleh dan membalas sapaan dari guru itu.Selain itu,suasana di dalam kelas itu pun kini menjadi diam dan tenang dikarnakan guru kelas itu sudah memasuki kelas mereka.

            "Selamat pagi pak!"Balas murid-murid itu dengan serentak.Setelah murid-murid itu membalas sapaan dari guru kelas itu,seluruh siswa-siswi dari kelas itu menatap sedikit terkejut kepada guru kelas mereka itu.Dikarnakan guru kelas mereka itu telah membawa seorang murid baru yang sedang berdiri dan dirangkul disamping gurunya itu.


            "De,De,itu bukannya Alvin yah?"Bisik Zevana.

            "Iya yah!Kok bisa yah Pak Joe bawa Alvin ke kelas ini!"Balas Dea seraya berbisik.

            "Anak-anak,hari ini bapa membawa murid baru disini.Namanya adalah Alvin Jonathan Sindunata.Dia adalah murid baru pelajar pindahan dari luar negeri."Jelas Pak Joe,guru kelas mereka.

            "Silahkan,perkenalkan diri kamu kepada mereka."Suruh Pak Joe kepada murid baru yang berdiri disampingnya itu.


             "Hello everybody,my name is Alvin Jonathan Sindunata.All of you just call me Alvin.Saya ini pelajar baru pindahan dari Australia.Saya pernah bersekolah disana dikarnakan sebahagian keluarga besar saya sedang bekerja disana.Dan mulai saat ini,saya berkeinginan ingin berpindah sekolah di Indonesia.Dan saya sangat beruntung bisa tinggal dengan tante saya dan bertemu dengan sepupu saya,selagi saya masih ada keinginan untuk tinggal di negara Indonesia ini.Its nice to meet you all!"Pelajar baru yang bernama Alvin itu pun telah memperkenalkan dirinya di dalam kelas itu serta memberikan seulas senyuman di depan semua murid-murid yang berada di dalam kelas itu.


            "Baiklah anak-anak.Mulai hari ini Alvin akan bergabung bersama kalian di kelas ini.Apakah ada pertanyaan yang ingin kalian tanyakan kepada Alvin?"Tanya Pak Joe dihadapan semua murid-murid di dalam kelas itu.

             Seketika itu,murid-murid di dalam kelas itu pun terdiam sesaat.Karna Pak Joe merasa satu diantara mereka tidak ada yang ingin memberikan satu pertanyaan pun kepada Alvin untuk ditanyakan,Pak Joe pun akhirnya melanjutkan pembicaraannya lagi di dalam kelas.


             "Tidak ada yang ingin bertanya?Ya sudah,tolong bagi rasa kerjasama dan rasa persahabatan kalian dengan Alvin yah hari ini.Bapak harap,mulai  sekarang kalian bisa bersahabat baik dengan Alvin dari sekarang."Lanjut Pak Joe.


             "Alvin,kamu duduk di bangku kosong itu yah.Disitu,di sebelah Gabriel."Kata Pak Joe sambil menunjukkan salah satu bangku kosong yang telah Pak Joe tunjukkan kepadanya.Alvin menggangukkan kepalanya sebagai jawabannya.Lalu,ia pun langsung berjalan menuju ke tempat duduknya yang telah Pak Joe tunjukkan kepadanya tadi.Sesampainya disitu,ia melemparkan senyumannya pada Gabriel yang berada disebelah tempat duduknya,lalu ia pun langsung duduk di bangku tempat duduknya itu.


              "Halo Alvin!"Sapa Gabriel pada Alvin.

              "Oh,halo juga!"Sapa Alvin balik.

              "Gue Gabriel.Panggil gue Iyel aja."Kata Gabriel sambil memperkenalkan dirinya kepada Alvin.

              "Oh,nice to meet you Iyel!"Balas Alvin.

              "Nice to meet you too!"Balas Iyel balik.


              "De,tempat duduknya Alvin bersebelahan ama meja kita.Satu bangku lagi ama cowok loe si Iyel.Nggak nyangka banget deh gue."Bisik Zevana sedikit bergembira.

              "Apaan sih loe Ze!Biasa aja bawaannya kenapa?"Kata Dea.

              "Dea,Zevana!Kalian kenapa,apakah ada yang ingin kalian beritahukan kepada saya?"Tanya Pak Joe ketika ia mendengar sumber suara dari bisikannya Dea dan Zevana tadi.Dea dan Zevana pun menoleh ke arah Pak Joe.Dan mereka berdua pun seakan terlihat kaget seketika mereka menoleh ke arah pak Joe,dan lebih tepatnya yang membuat mereka lebih kagetnya lagi ketika Pak Joe dapat mendengar mereka berdua tengah saling berbisik saat tadi.


              "Hehe....nggak ada kok pak."Jawab Dea sedikit menyengir.

              "Iya,nggak ada yang mahu diberitahuin kok pak."Jawab Zevana asal-asalan.


              Setelah itu,Pak Joe menghelakan nafasnya seketika.Lalu memandang kearah sekitar murid-murid yang lainnya supaya tidak terdengar lagi arah sumber suara yang terkeluar dari mulut anak-anak yang lainnya,dan bisa langsung memulaikkan jam pelajarannya di dalam kelas.


              "Ehem....pak Joe!Kita jadi belajar nggak sih sekarang?Udah dari 15 menit yang lalu lho,jam pelajaran pertama hari ini tuh belom dimulai-mulai juga!"Sahut seorang siswi dengan nada suara centilnya.


               "Oi,biasa aja bawaannya kenapa?Nggak usah pake centil gitu dong kalo mahu minta guru mulain jam pelajarannya sekarang."Sahut Dea berteriak.


               "Tahu nih,mentang-mentang populer aja di sekolah.Tapi otak kepintarannya aja malah nggak begitu populer di sekolahan ini."Bela Gabriel.


               "Sudah,sudah,sudah.Jam pelajaran saya dimulai sekarang.Tolong,saya minta sama kalian jangan cari keributan lagi di kelas ini.Dan bagi kalian yang tidak ingin belajar atau tidak suka dengan jam pelajaran saya sekarang,silahkan kalian boleh keluar dari kelas ini sekarang.Mengerti semuanya?"Tegur Pak Joe panjang lebar.


               "Mengerti pak."Jawab semua siswa-siswi di dalam kelas itu.


                "Bagus.Sekarang,keluarkan buku teks serta buku tulis kalian,lalu letakkan diatas meja kalian masing-masing.Kita mulai pelajarannya sekarang."Sambung Pak Joe di akhir katanya.


                "Gila yah si Shilla.Makin hari makin nyebelin banget deh dia.Eneg gue dengerin suaranya,tambah makin centil aja deh sekarang ngomongnya."Bisik Dea dengan rasa sebalnya.



                Ashilla Zahrantiara alias si Shilla termasuk sebagai cewek yang terlihat populer di sekolahan itu.Dia terkenal sebagai anak yang sadis,judes,centil dan cerewet.Selain itu dia juga terkenal playgirl di sekolahan itu,dan inilah yang membuat semua murid-murid di sekolahan itu tidak suka melihat tingkah lakunya Shilla yang semakin menjadi-jadi di sekolahan itu.Begitu juga Shilla merupakan musuh bebuyutannya Dea,Zevana dan Gabriel.


                Semenjak Shilla sudah menjadi siswi cewek terpopuler di sekolahan itu,semua murid-murid yang bersekolah di sekolahan itu sudah tahu betul melihat tingkah kecentilannya Shilla,yang semakin hari semakin dipandang aneh dan tidak suka oleh para siswa-siswi yang lainnya di sekolahan itu.Terutamanya Dea yang semakin hari semakin tidak suka mendengar Shilla bicara terus-terusan dengan nada suara centilnya.Selain tidak suka mendengar nada bicara centilnya,Dea pun juga semakin kesal dibuatnya karena melihat keanehan tingkah lakunya Shilla kepadanya setiap saat.Yang membuat Dea merasa lebih kesal lagi adalah ketika Dea dan Shilla selalu bertengkar dan berantem hampir setiap harinya di sekolah.Sudah dari pertama kalinya masuk ke sekolahan itu,Shilla telah bermusuhan dengan Dea,Zevana dan Gabriel.


               Beruntungnya,Dea memiliki sahabat setianya,Zevana alias teman sebangkunya sekaligus teman tetanggaan juga.Yang selalu membuat Dea agar berusaha bersabar jika dia berhadapan dengan Shilla apalagi membawa Dea bertengkar dengan Shilla setiap saat.Selain Dea beruntung bisa mempunyai teman setianya,ia pun juga beruntung bisa memiliki cowok kesayangannya juga,Gabriel.Gabriel,adalah kekasihnya Dea sekaligus teman sekelasnya Zevana juga,yang selalu membela Dea dan membuatnya lebih bersabar lagi jika ia semakin mencari-cari masalah dan terus membawanya bertengkar dengan Shilla.


******


               Waktu jam istirahat pun telah tiba.Semua murid-murid yang sedang berada di kelas masing-masing,termasuk murid-murid di dalam kelasnya Zevana pun telah berjalan keluar kelas dan pergi beristirahat.Disaat jam istirahat itu pun Dea,Zevana dan Gabriel pun juga ikut pergi beristirahat juga.Sebelum mereka bertiga keluar dari kelas,tidak lupa juga mereka bertiga pun tengah mengajak Alvin untuk ikut pergi berjalan bersama mereka.Kali ini,Dea,Zevana,Gabriel dan Alvin pergi beristirahat dengan tidak berjalan sama-sama seperti biasanya.


                "Ze,elo ama Alvin jalan duluan aja deh ke kantin."Kata Dea.

                "Lho!Emangnya elo sama Iyel mahu kemana?Loe berdua nggak mahu pergi ke kantin bareng.Biasanya kan,kalo lagi jam istirahat kan kita bertiga selalu jalan bareng ke kantin."Kata Zevana.

                  "Iya Ze.Tapi gue mahu pergi ke perpustakaan dulu ama Iyel kesana.Nggak bakalan lama kok Ze,gue cuma mahu nemenin Iyel ngembaliin buku yang dia pinjem di perpustakaan kemaren kok disana.Duluan aja dulu ama Alvin kesana!"Balas Dea.

                   "Hmmm...ya udah deh.Tapi nanti kalian nyusul kan ke kantin?"Tanya Zevana.

                   Dea dan Gabriel menjawab dengan mengganggukan kepala mereka bersama-sama."Ya udah,gue ama Alvin duluan yah."Pamit Zevana dan terus melangkah berjalan bersama Alvin.


                   Disaat Zevana dan Alvin sedang berjalan beriringan menuju ke kantin,tiba-tiba mereka berpas-pasan bertemu dengan Shilla & the genknya.Di samping itu,Zevana hanya mencoba untuk mengalihkan pandangannya mencoba mengarah melihat ke arah pandangan lain dan mencoba untuk tidak menatap Shilla disitu.Jika tidak,pasti Shilla akan membawanya bertengkar kalau saja langkahnya terhalang oleh Shilla.Dari sedikit kejauhan pun,Zevana dapat memperhatikan arah kedua matanya Shilla telah tertuju menatap ke arah Alvin.


                    "Hai,kamu Alvin kan?Anak baru di kelas kita juga!"Tanya Shilla dengan nada centilnya.

                    "Ummm.Jawab Alvin mendatar.

                    "Kenalin,aku Shilla."Kata Shilla sambil mengulurkan tangan dengan centilnya pada Alvin.

                    Alvin tidak membalas uluran tangannya Shilla.Ia hanya terus saja memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana seragam sekolahnya itu.


                    Ya udah,kalo nggak mahu ngejabat tanganku juga nggak papa kok.Ngomong-ngomong kamu mahu kemana sekarang?Kok kamu bisa sih dibawa jalan istirahat ama dia.Kenapa nggak sama kita-kita aja sih Alvin?Kita berlima bakalan bayarin kamu kok,kalo kamu mahu jajan sepuasnya dan mahu ikut jalan bareng ama kita."Kata Shilla panjang lebar.


                     "Denger yah,gue beneran nggak suka sama nada bicara loe itu.Dan gue juga nggak tertarik ama cewek centil dan lebaynya setengah mati sama kayak diri loe ini.Jadi,kalo loe beneran berani traktir gue dan mahu ngebayarin semua makanan yang bisa gue jajan sepuasnya disini!Kenapa aja nggak loe traktir semua murid-murid yang ada di sekolahan ini sekaligus kalo loe mahu ngebayarin mereka semua,jika mereka juga bisa jajan sepuasnya dengan duit bayaran loe ama genk-genk loe itu."Jelas Alvin,lalu ia menarik tangan Zevana  untuk meneruskan berjalan kembali menuju ke kantin dan meninggalkan Shilla & the genknya disitu.


@Kantin sekolah.......


                     "Zevana,gue beneran sebel ngeliat cewek tadi.Centil banget sih lagaknya dia tadi.Mentang-mentang gue anak baru disini,udah seenaknya aja ngajakin gue traktir ama ngebayarin sepuasnya pake duit dia sendiri.Eneg gue ngeliat dia ampe kecentilan tadi di depan gue Ze."Gerutu Alvin panjang lebar sambil menyantap semangkok es cendolnya.


                    "Udahlah Vin,nggak usah di peduliin.Dia emang udah terkenal begitu kok di sekolahan ini.Terus,dia itu juga playgirl orangnya,udah sampe 3x dia gonta-ganti cowok buat dijadiin pacarnya.


                     "Hah.....palygirl??Yang bener Ze?Gimana bisa sih dia udah ampe ke-3xnya gonta-ganti cowok buat dijadiin pacarnya itu Ze?"Tanya Alvin dengan ekspresi herannya.


                    "Iya Vin.Dia itu beneran playgirl.Loe bayangin aja deh!Dia itu udah 3x gonta-ganti cowok,yang ada nih yah!Kalo udah satu kali dia udah dapetin cowok,bukannya bener-bener dijadiin pacar kesayangannya,eh malah dia manfaatin ama ninggalin gitu aja itu si cowok.Ujung-ujungnya,malah dibuat sakit hati kan akhirnya si cowok itu!Gara-gara si Shillanya berbuat begitu sudah sampe 3 orang cowok lagi dia udah buat begitu."Lanjut Zevana.


                    "Ya ampun,bener-bener deh tuh si Shilla.Tega-teganya amat dia buat begitu sampe 3 orang cowok yang udah dia dapetin ama langsung ditinggalin gitu aja lagi si cowok-cowoknya itu ama dianya sendiri."Balas Alvin.


                   "Makanya itu Vin.Loe mesti waspada kalo udah sekalipun loe ngeliat dia ngelilingi di seluruh arena sekolah dan kawasan sekolah ini."Kata Zevana memperingatkan Allvin.


                  "Beres Ze.Btw,kok Dea ama Iyel belom pada dateng juga yah nyusul kesini?"Tanya Alvin kemudian.

                  "Iya yah.Ke perpustakaan aja kok mereka beneran lama banget yah kesananya?"Jawab Zevana,lalu kembali ia yang bertanya lagi.

                  "Ciyee.....asyik ngobrol berduaan nih yee!"Goda seseorang dimana suara itu berasal dari meja yang bersebelahan dengan meja yang didudukki Zevana dan Alvin.

                   "Iya nih!So sweet banget sih kalian berdua ini!"Goda seseorang dengan suara yang lainnya.


                  Suara itu,yang begitu terdengar jelas di telinga Zevana dan Alvin seakan-akan mereka pun sangat mengenali sosok suara kedua orang itu tersebut.Langsung saja mereka berdua menoleh ke arah meja yang terletak bersampingan dengan meja yang mereka berdua duduk disitu,karena arah suara orang yang mereka dengar tadi itu terdengar jelas di sebelah meja yang terletak bersampingan dengan meja yang Zevana dan Alvin dudukki di tempat makan itu.


                 "Ya elah,loe berdua kok bisa ada disini sih?Kapan nyusul kesininya,kok tadi gue nggak lihat loe berdua jalan kemari!Udah langsung nyampe kesitu aja loe berdua pade sebelum gue ama Alvin dateng duluan kesini."Ujar Zevana sedikit kaget.


                 "Hehe.....sorry deh Zevana.Kita udah keduluan nih dateng kesini.Habisnya,takut bakalan rame kalo misalnya elo berdua yang dateng duluan kesini,terus kita berdua nggak bakalan dapet tempat duduk deh nantinya kalo kita pada nyusul kesini.Yah nggak Yel?"Kata Dea.


                 "Iya Ze.Maaf yah,kita berdua udah keduluan dateng kesini sebelum kalian yang dateng kesini."Kata Gabriel.


                  "Ih,loe berdua tuh yah!Loe lagi De,katanya cuma mahu nemenin Iyel pergi ke perpustakaan nemenin dia ngembaliin buku yang dia pinjem dari perpustakaan kemaren.Tapi skarang,trus aja deh loe turutin omongannya si Iyel,lebih percaya aja ama cowok loe daripada gue sahabat loe sendiri."Ujar Zevana merasa sebal.


                  "Ya maaf dong Zevana.Loe kan tahu sendiri si Iyel tuh kadang orangnya suka maksa,yah gue turutin aja dia nyuruh gue buat jalan duluan kekantin sama dia dateng kesini sebelum loe ama Alvin pada dateng kesini."Sesal Dea.


                  "Kebiasaan amat deh loe De,terus aja loe turutin omongannya dia sampe-sampe elonya udah keduluan dateng kesini sebelom gue ama Alvin pada dateng kesini nungguin kalian tadi."Kata Zevana.




Oke guys.Ini dia cerita part 2nya.Minta commentnya yah di cerita part ini.Maaf yah,yang ini kelihatan nggak karuan banget di jalan ceritanya.Habis idenya campur aduk terus sih dalam fikiran,makanya deh jadi amatiran di part ini.Makasih yah buat yang udah baca cerita di part ini.




                    

               

            


          

Tiada ulasan:

Catat Ulasan